kursor

Guitar

Selasa, 30 September 2014

KEUNIKAN DAN KELEMAHAN BAHASA INDONESIA

Bahasa menjadi alat yang paling efektif dalam setiap aktivitas komunikasi. Setiap manusia memerlukan bahasa agar dapat menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya. Dalam pemakaiannya, bahasa menjadi sangat beragam. Keragaman bahasa sangat bergantung pada kebutuhan dan tujuan komunikasi. Bahasa dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan.
Berikut ini adalah keunikan dan kelemahan bahasa indonesia :
 
Keunikan

- Bahasa Indonesia dipelajari lebih dari 45 Negara di dunia 

Bahasa merupakan hal yang sangat penting di dalam melakukan komunikasi. Suatu bangsa akan lebih dikenal, apabila, bahasa nasionalnya menjadi salah satu bahasa yang dipergunakan oleh bangsa lain di dunia.
Walaupun yang paling efektif merubah citra adalah merubah realitas, namun peran budaya dan bahasa Indonesia dalam diplomasi sangat krusial. Tingginya minat orang asing belajar bahasa dan budaya Indonesia harus disambut positif. Kalau perlu, Indonesia menambah Pusat Kebudayaan Indonesia di sejumlah negara, guna membangun saling pengertian dan perbaiki citra .
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Departemen Luar Negeri Andri Hadi mengemukakan hal itu, ketika tampil pada pleno Kongres IX Bahasa Indonesia, yang membahas Bahasa Indonesia sebagai Media Diplomasi dalam Membangun Citra Indonesia di Dunia Internasional, Jakarta.
“Saat ini ada 45 negara yang ada mengajarkan bahasa Indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara lainnya,” katanya. Mengambil contoh, Australia, Andri Hadi menjelaskan, di Australia bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa Indonesia. Bahkan, anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa berbahasa Indonesia.
Untuk kepentingan diplomasi, dan menambah pengetahuan orang asing tentang bahasa Indonesia, menurut Dirjen Informasi dan Diplomasi Deplu ini, modul-modul bahasa Indonesia di internet perlu diadakan, sehingga orang bisa mengakses di mana saja dan kapan saja.
Di samping itu, keberadaan Pusat Kebudayaan Indonesia di sejumlah negara sangat membantu dan penting. Negara-negara asing gencar membangun pusat kebudayaannya, seperti China yang dalam tempo 2 tahun membangun lebih 100 pusat kebudayaan. Sedangkan bagi Indonesia, untuk menambah dan membangun Pusat Kebudayaan terkendala anggaran dan sumber daya manusia yang handal.
Dalam sesi pleno sebelumnya, Kepala Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Dendy Sugono yang berbicara tentang Politik Kebahasaan di Indonesia untuk Membentuk Insan Indonesia yang Cerdas Kompetitif di atas Fondasi Peradaban Bangsa, mengatakan, tuntutan dunia kerja masa depan memerlukan insan yang cerdas, kreatif/inovatif, dan berdaya saing, baik lokal, nasional, maupun global.
Untuk memenuhi keperluan itu, sangat diperlukan keseimbangan penguasaan bahasa ibu (bahasa daerah), bahasa Indonesia, dan bahasa asing untuk mereka yang berdaya saing global, tandasnya.


-  Dijadikan Bahasa Resmi Ke-2 di Vietnam 
“Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan,” ujarnya. Guna mengembangkan dan memperlancar studi Bahasa Indonesia, pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di kota itu membantu berbagai sarana yang diperlukan beberapa universitas, kata Irdamis.
Sarana yang dibantu antara lain peralatan komputer, alat peraga, bantuan dosen dan bantuan keuangan bagi setiap kegiatan yang berkaitan dengan upaya promosi Bahasa Indonesia di wilayah kerja universitas masing-masing.
Perguruan tinggi itu juga mengadakan lomba pidato dalam Bahasa Indonesia, lomba esei tentang Indonesia dan pameran kebudayaan. Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC dan Universitas Sosial dan Humaniora membuka studi Bahasa Indonesia.
“Jumlah mahasiswa yang terdaftar sampai Nopember 2008 sebanyak 63 orang dan menurut universitas-universitas itu, minat untuk mempelajari Bahasa Indonesia cenderung meningkat,” kata Irdamis.
Ia berpendapat sebagian pemuda Vietnam melihat adanya keperluan untuk mempelajari Bahasa Indonesia, mengingat kemungkinan meningkatnya hubungan bilateral kedua negara yang berpenduduk terbesar di ASEAN di masa depan.

- Wikipedia bahasa Indonesia yang menduduki peringkat ke 26 di dunia dan Terbesar Ketiga di Asia 

Menulis ensiklopedia bebas di internet semakin digemari masyarakat Indonesia. Bahkan ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia, Wikipedia Indonesia, telah menjadi ensiklopedia elektronik terbesar ketiga setelah Wikipedia berbahasa Jepang dan Mandarin. “Wikipedia Indonesia kini berada di peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia.
sumber : wikipedia


-Bahasa Indonesia bahasa ketiga yang paling banyak digunakan pada wordpress
 
Posisi pengguna asal Indonesia di industri digital dunia semakin meningkat. Ini terlihat dari posisi bahasa Indonesia dalam layanan WordPress yang menempati peringkat ketiga, setelah Inggris dan Spanyol, sebagai bahasa yang paling banyak digunakan.
Menurut catatan Chief Executive Officer Matt Mullenweg, kira-kira 200 juta laman WordPress berbahasa Indonesia dibuka tiap bulan. Dan ada sekitar 1,7 juta blog berbahasa Indonesia di WordPress.
"Jadi pertumbuhannya sangat positif," katanya dalam kunjungannya ke Jakarta baru-baru ini. Selain mengunjungi Jakarta, dia juga menyambangi Korea Selatan, Singapura, Jepang, Filipina, dan Australia.
Lewat perjalanan bisnis ini, dia berharap bisa lebih memahami keberagaman kultur, mengenal lebih dekat para pengguna WordPress, dan mengembangkan rencana kerja perusahaan sambil merekrut lebih banyak tenaga kerja, khususnya dalam bidang layanan pelanggan dan promosi.
Saat ini WordPress tidak bisa diakses di Cina karena terkena blok pemerintah setempat. Sebab, ada aturan yang mengharuskan perusahaan melakukan penyensoran terhadap isi yang tidak disetujui pemerintah di sana.


Kelemahan

- Dikalangan remaja banyak sekali penyimpangan bahasa indonesia.
 
 Remaja dewasa ini banyak sekali mempergunakan bahasa indonesia dengan mencampurnya dengan istilah-istilah gaul jaman sekarang. Banyak sekali bahasa-bahasa baru bermunculan akibat penyimpangan bahasa indonesia tadi. Contohnya Bahasa Alay, Bahasa Gahol, dll. 
- Sangat banyaknya keragaman bahasa yang ada di Indonesia mampu menggeser bahasa nasioanal yaitu bahasa daerah.
 
- Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sulit di pelajari karena banyaknya aturan-aturan yang ada pada bahasa Indonesia.

Fenomena Bahasa Indonesia di Kalangan Anak Muda


Indonesia adalah negara kepulauan dengan ratusan suku yang memilikiribuan bahasa ibu dan budayanya. Bahasa Indonesia adalah bahasapersatuan yang digunakan untuk menyatukan dan mempermudahkomunikasi antarsuku yang ada di Indonesia.Saat ini banyak terjadi pergeseran makna yang membombardirkekukuhan bahasa Indonesia. Keberadaan Bahasa Indonesia mengalamibanyak perkembangan dari sejak awal terbentuknya hingga saat inikarena keterbukaannya. Ada dua fenomena yang terjadi dewasa ini yang berkaitan dengan BahasaIndonesia, yaitu :


A. Fenomena Positif

Bahasa Indonesia telah berkembang dengan baik di kalanganmasyarakat. Terbukti dengan digunakannya bahasa Indonesia oleh paraibu (khususnya ibu-ibu muda) dalam mendidik anak-anaknya. Dengandemikian, anak-anak menjadi terlatih menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan di masa depan mereka memiliki keterampilanberkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia.Kita juga perlu berbangga hati dengan digunakannya bahasa Indonesiadalam produk-produk perusahaan luar negeri, baik dalam kemasannya,prosedur penggunaannya, maupun keterangan produk yang dihasilkan.

Mereka melakukan hal ini untuk mempermudah promosi, sehingga produkmereka laku dipasarkan di Indonesia.Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan bahasaIndonesia diakui oleh masyarakat Internasional khususnya parapengusaha asing.


       B.     Fenomena Negatif 

Seiring dengan berkembangnya zaman, banyak ditemukanperkembangan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia,seperti munculnya bahasa gaul, bahasa komunikasi kelompok bermainatau bahasa prokem, bahasa SMS dan bahasa yang sedang banyakdibicarakan belakangan ini yaitu Bahasa Alay.Dewasa ini, kesadaran untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar dikalangan remaja mulai menurun, mereka lebih senang menggunakanbahasa gaul daripada bahasa Indonesia.

Fenomena seperti ini seharusnyatidak boleh terjadi, karena hal ini dapat merusak kebakuan danmerancukan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia harus tetapberkembang, walaupun diterpa oleh kemunculan bahasa-bahasa asingdan bahasa pergaulan.Kita seharusnya malu jika tidak dapat menggunakan bahasaIndonesia dengan baik, karena kita pemiliknya.

Sekarang ini, kita cenderung menyepelekan dan mencampuradukkannya dengan bahasadaerah, seperti mencampurnya dengan bahasa Jawa. Fenomena ini seringkali kita jumpai dalam pergaulan sehari-hari, contohnya di sekolah, saat jam pelajaran kita menggunakan bahasa Indonesia, tetapi saat kembalibercengkerama dengan teman-teman, kita lupa akan bahasa Indonesia.Apalagi dengan kemunculan bahasa gaul dan bahasa prokem yangternyata sudah dibukukan oleh salah seorang artis ternama kita, DebbieSahertian.Jadi, sebaiknya antara bahasa daerah dan bahasa Indonesia harusberkembang seimbang, agar peran bahasa Indonesia di era global inidiakui dan tetap berdiri tegak di bumi Indonesia.
Bahasa gaul, Bahasa prokem, bahasa Indonesia yang mengalami penginggrisan harus dapatditekan dan hanya sebatas untuk komunikasi pergaulan. Bahasa padahakikatnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebudayaan.Oleh karena itu, bahasa Indonesia dalam konteks kebudayaan nasionalmerupakan komponen yang paling representatif dan dominan, termasukupaya melanggengkan kesatuan bangsa (Hasan Alwi, 1998). OrangIndonesia sebaiknya belajar mencintai bahasa nasionalnya dan belajarmemakainya dengan kebanggaan dan kesetiaan, sehingga membuatorang Indonesia berdiri tegak di dunia ini walaupun dilanda arusglobalisasi dan tetap dapat mengatakan dengan bangga bahwa orang
 
Indonesia menjadi bangsa yang berdulat yang mampu menggunakanbahasa nasionalnya untuk semua keperluan modern.Kita tidak boleh kalah dengan bangsa lain, seperti Arab, Italia,Jerman, Prancis, Jepang, Korea dan Cina yang bahasanya bukan Inggris,tetapi tidak mengalami proses penginggrisan yang memprihatinkan.Masyarakat Indonesia harus dapat menunjukkan ketahanan budayanya,warganya hanya perlu diberi semangat dan didorong agar jangan cepat menyerah.

Untuk meningkatkan peran bahasa Indonesia di era global dantetap mempertahankan budaya daerah seharusnya pemerintahmemberlakukan peraturan atau Undang-undang tentang tata susunan,isi, dan penggunaan bahasa Indonesia yang benar dalam surat kabar,tabloid, maupun majalah-majalah remaja. Sebaiknya dalam majalahremaja perlu diisikan kolom khusus bacaan berbahasa Indonesia yangbenar, untuk media elektronik, seperti TV khususnya televisi swasta danradio diadakan acara debat, cerdas tangkas, diskusi, dan acara yangmenggunakan bahasa Indonesia yang benar. Tetap diadakan ujiannasional bahasa Indonesia dan pemberian penghargaan kepada orangyang mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Dari uraian di atas, setidaknya hal yang perlu diingat adalah hanyabahasa Indonesialah yang mampu mendekatkan sekaligus menyatukanberbagai etnis di Indonesia, sehingga mereka dapat berkomunikasidengan lancar dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesia bukanlahsatu-satunya lambang identitas kebangsaan di NKRI. Hal-hal lain, sepertikomitmen pada bendera Merah Putih juga merupakan lambang identitasbangsa. Tetapi, satu hal yang patut direnungkan dalam konteks inikeduanya dapat melahirkan sikap mental yang menumbuhkan rasa kebersamaan.


Sumber :http://en.wikipedia.org http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html 

PERAN & FUNGSI BAHASA INDONESIA

           Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda yang berbunyi Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional ; kedudukannya berada diatas bahasa – bahasa daerah. Selain itu , didalam undang – undang dasar 1945 tercantum pasal khusus ( BAB XV , pasal 36 ) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa Negara ialah bahasa Indonesia. Pertama, bahsa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda 1928; kedua, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Negara sesuai dengan undang – undang dasar 1945.



Fungsi Bahasa Indonesia


Didalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) Lambang kebanggaan kebangsaan, (2) lambang identitas nasional, (3) alat perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar budaya,dan (4) alat yang memungkinkan penyatuan berbagai – bagai suku bangsa dengan latar belakang social budaya dan bahasanya masing – masing kedalam kesatuan kebangsaan Indonesia.


Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, bahasa Indonesia mencerminkan nilai – nilai social budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita. Atas dasar kebanggaan ini , bahasa Indonesia kita pelihara dan kita kembangkan serta rasa kebanggaan pemakainya senantiasa kita bina.


Sebagai lambang identitas nasional,bahasa Indonesia kita junjung disamping bendera dan lambang Negara kita. Di dalam melaksanakan fungsi ini bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri pula sehingga ia serasi dengan lambang kebangsaan kita yang lain. Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya hanya apabila masyarakat pemakainya membina dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bersih dari unsure – unsure bahasa lain.


Fungsi bahasa Indonesia yang ketiga – sebagai bahasa nasional – adalah sebagai alat perhubungan antar warga , antar daerah, dan antar suku bangsa. Berkat adanya bahasa nasional kita dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalah pahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang social budaya dan bahasa tidak perlu dikhawatirkan.kita dapat bepergian dari pelosok yang satu ke pelosok yang lain di tanah air kita dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satu-satunya alat komunikasi.


Fungsi bahasa Indonesia yang keempat dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, adalah sebagai alat yang memungkinkan terlaksananya penyatuan berbagai – bagai suku bangsa yang memiliki latar belakang social budaya dan bahasa yang berbeda-beda kedalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat. Didalam hubungan ini bahasa Indonesia memungkinkan berbagai bagai suku bangsa itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai – nilai social budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu kita dapat meletakkan kepentingan nasional jauh diatas kepentingan daerah atau golongan.


Didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan , (2) bahasa pengantar didalm dunia pendidikan, (3) alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.


Sebagai bahasa resmi kenegaraan , bahasa Indonesia dipakai didalam segala upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraanbaik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan. Termasuk kedalam kegiatan – kegiatan itu adalah penulisan dokumen – dokumen dan putusan – putusan serta surat – surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan – badan kenegaraan lainnya, serta pidato-pidato kenegaraan.


Sebagai fungsinya yang kedua didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara , bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar di lembaga – lembaga pendidikan mulai taman kanak – kanak sampai dengan perguruan tinggi diseluruh Indonesia , kecuali di daerah – daerah, seperti daerah aceh, batak , sunda , jawa , Madura , bali , dan Makassar yang menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa pengantar sampai dengan tahun ketiga pendidikan dasar.


Sebagai fungsinya yang ketiga didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia adalah alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk kepentingan pelaksanaan pemerintah . didalam hubungan dengan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal – balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar suku , melainkan juga sebagai alat perhubungan didalam masyarakat yang sama latar belakang social budaya dan bahasanya.


Akhirnya , didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara , bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional , ilmu pengetahuan , dan teknologi . didalam hubungan ini bahasa Indonesia adalah satu – satunya alat yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memikili cirri – ciri dan identitasnya sendiri , yang membedakannya dari kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama , bahasa Indonesia kita pergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai – nilai social budaya nasional kita. ( Halim , 1979 : 4 – 56; Moediono,1980:15-31).


Disamping itu, sekarang ini fungsi bahasa Indonesia telah pula bertambah besar. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media massa . media massa cetak dan elektronik, baik visual, audio, maupun audio visual harus memakai bahasa Indonesia. Media massa menjadi tumpuan kita dalam menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar.


Di dalam kedudukannya sebagai sumber pemerkaya bahasa daerah , bahasa Indonesia berperanana sangat penting. Beberapa kosakata bahasa Indonesia ternyata dapat memperkaya khasanah bahasa daerah, dalam hal bahasa daerah tidak memiliki kata untuk sebuah konsep.


Bahasa Indonesia sebagai alat menyebarluaskan sastra Indonesia dapat dipakai. Sastra Indonesia merupakan wahana pemakaian bahasa Indonesia dari segi estetis bahasa sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa yang penting dalam dunia internasional.


Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.


Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau perlambang.




1. Fungsi Ekspresi


Pada awalnya, seorang anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikan kehendaknya atau perasaannya pada sasaran yang tetap, yakni ayah-ibunya. Dalam perkembangannya, seorang anak tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, melainkan juga untuk berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya. Setelah kita dewasa, kita menggunakan bahasa, baik untuk mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi. Seorang penulis mengekspresikan dirinya melalui tulisannya. Sebenarnya, sebuah karya ilmiah pun adalah sarana pengungkapan diri seorang ilmuwan untuk menunjukkan kemampuannya dalam sebuah bidang ilmu tertentu. Jadi, kita dapat menulis untuk mengekspresikan diri kita atau untuk mencapai tujuan tertentu.


Sebagai contoh lainnya, tulisan kita dalam sebuah buku, merupakan hasil ekspresi diri kita. Pada saat kita menulis, kita tidak memikirkan siapa pembaca kita. Kita hanya menuangkan isi hati dan perasaan kita tanpa memikirkan apakah tulisan itu dipahami orang lain atau tidak. Akan tetapi, pada saat kita menulis surat kepada orang lain, kita mulai berpikir kepada siapakah surat itu akan ditujukan.
Kita memilih cara berbahasa yang berbeda kepada orang yang kita hormati dibandingkan dengan cara berbahasa kita kepada teman kita.


Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, si pemakai bahasa tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi pendengarnya, pembacanya, atau khalayak sasarannya. Ia menggunakan bahasa hanya untuk kepentingannya pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi.


Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita. Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri antara lain :
- agar menarik perhatian orang lain terhadap kita,
- keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi


Pada taraf permulaan, bahasa pada anak-anak sebagian berkembang sebagai alat untuk menyatakan dirinya sendiri (Gorys Keraf, 1997 :4).






2. Fungsi Komunikasi


Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi pula kita mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita, serta apa yang dicapai oleh orang-orang yang sezaman dengan kita.Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4).


Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.


Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk dijual. Oleh karena itu, seringkali kita mendengar istilah “bahasa yang komunikatif”. Misalnya, kata makro hanya dipahami oleh orang-orang dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar atau luas lebih mudah dimengerti oleh masyarakat umum. Kata griya, misalnya, lebih sulit dipahami dibandingkan kata rumah atau wisma. Dengan kata lain, kata besar, luas, rumah, wisma, dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata-kata griya atau makro akan memberi nuansa lain pada bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau nuansa tradisional.


Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal,asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri.




3. Fungsi Integrasi & Adaptasi Diri


Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain. Anggota-anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu dengan masyarakatnya (Gorys Keraf, 1997 : 5).


Cara berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati .


Pada saat kita mempelajari bahasa asing, kita juga berusaha mempelajari bagaimana cara menggunakan bahasa tersebut. Misalnya, pada situasi apakah kita akan menggunakan kata tertentu, kata manakah yang sopan dan tidak sopan. Bilamanakah kita dalam berbahasa Indonesia boleh menegur orang dengan kata Kamu atau Saudara atau Bapak atau Anda? Bagi orang asing, pilihan kata itu penting agar ia diterima di dalam lingkungan pergaulan orang Indonesia. Jangan sampai ia menggunakan kata kamu untuk menyapa seorang pejabat. Demikian pula jika kita mempelajari bahasa asing. Jangan sampai kita salah menggunakan tata cara berbahasa dalam budaya bahasa tersebut. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa, kita dengan mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa tersebut.





4. Fungsi Kontrol Sosial


Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.


Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol sosial.


Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio. klan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.


Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan tenang.



sumber :http://angel.ngeblogs.com/2009/11/01/peran-dan-fungsi-bahasa-indonesia/
              http://suhailykamil.wordpress.com/2011/10/06/peran-dan-fungsi-bahasa-indonesia/

AUTOBIOGRAFI


Nama saya Alfan Mochamad Novannicho, nama panggilan saya cukup banyak kalau dikeluarga “nicho” sama teman biasa dipanggil “ncek” tapi kalu diabsen kuliah dipanggil “Alfan”. Saya dilahirkan di Jakarta tepatnya tanggal 30 November 1994 yang termasuk dalam zodiac sagitarius, saya tinggal di daerah cakung dekat walikota Jakarta timur. 



Pada usia 4 tahun saya mulai masuk dalam dunia pendidikan dengan berawal masuk TK Nirwana di daerah pondok kopi kemudian saya lanjut ke sekolah dasar di SDN 08 Malaka Jaya. Saya senang mengingat masa SD karna pada masa itu saya masih bisa mendapatkan ranking kelas hahaha. Pada akhir kelas 6 SD saya bertekat ingin masuk SMP Negri 139 karna sekolahnya bagus dan dekat dengan rumah saya, dan Alhamdulillah saya bisa masuk di SMP tersebut.



Saat masuk SMP tersebut saya mulai mendapatkan banyak teman mulai dari yang seangkatan, kaka kelas, sampai adik kelas. Saya dan teman teman mulai menykai music, ami sering dating ke acara acara music dan mulai belajar music. Sampai akhirnya kami harus di pisahkan dengan selesainya masa SMP yang harus melanjutkan ke SMA dan otomatis semua berpisah. Akhirnya saya memutuskan masuk ke SMA 59 tapi saya tidak bertahan lama disekolah yang baru itu hanya sekitar 4 bulan kemudian saya pindah karna merasa susahnya beradaptasi dengan situasi orang baru .



Pada masa SMA ini cukup berat saya menjalaninya karna saya sangat bingung mau sekolah dimana yang menurut saya disekolah itu saya bisa mendapat teman yang bisa membantu saya. Setelah beberapa lama teman saya tiba tiba menghubungi saya untuk masuk ke sekolah Budi Mulia Utama karna disana saya ada beberapa orang yang saya kenal sebelumnya. Akhirnya saya masuk sekolah tersebut dan Alhamdulillah walaupun saya disekolah itu bisa disebut anak baru tapi teman teman kelas saya sangat terbuka dengan saya.



Karena menurut saya teman itu sangat penting mereka yang bisa membuat kehidupan di sekolah sekita menjadi hidup dan lebih semangat walaupun di sekolah ada tugas banyak dan yang lainnya.



Kelas 3 SMA adalah masa yang haru dipikirkan dengan matang, yaitu ingin lanjut ke perkuliahan atau bekerja. Teman saya banyak sekali yang memilih untuk bekerja tetapi saya berbeda ingin melanjutkan kuliah karena menurut saya, saya belum mempunyai ilmu yang sangat memadai untuk bekerja saya harus menambah ilmu lagi.



Akhirnya karena saya menyukai computer saya memilih Universitas Gunadarma dan masuk ke fakultas ilmu computer & teknologi informasi dengan jurusan Sistem Informasi. Dan akhirnya saya mendapatkan ilmu baru yang sangat banyak disini, walaupun banyak tugas yang menumpuk apalagi dengan praktikum dan tugas LA LP yang salah sedikit jadi masalah, tapi beruntung saya punya banyak teman yang membanty dalam kuliah saya.



Sekarang ini saya sudah memasukin semester 5 dan sudah dibayangi dengan PI. Apalagi ada kebijakan baru yaitu kuliah maksimal hanya 5 tahun, jadi harus lebih tepat menjalani kuliah apalagi dengan bayaran kuliah yang mahal.



Saya berharap semoga kuliah saya lancar dan dapat wisuda dengan teman teman semua dan akhirnya mendapatkan pekerjaan yang layak dan semua itu tujuannya untuk membahagiakan orang tua saya.